Noise is beautifull

"Noise is beautifull" minjam kata teman grapher Daru Rk...
intinya yaaa g usah takut noise tetap jepret ajah...jangan karena noise moment berharga hilang gt... ni ada beberapa foto hasilnya noise semua cuma yaaaa dibuang sayaaaaaaaaaang... cek it out ajah laaah ^^




g da yang di buat warna naturalnya... biar lebih enak dilihat dibuat BW and shepia ^^

ANI, Sahabat Kecil ku

 Anjungan Pantai Losari, Makassar, di situlah pertama kali aku mengenal dia, "ANI" begitu dia disapa. Seorang anak kecil usia 8 Tahun yang berjualan minuman dingin di sekitas Anjuangan Pantai Losari. Sekilas dia nampak seperti anak pedagang asongan lainnya, dengan keranjang kecil yang berisi barang dagangannya, dia berjalan mengitari anjungan hanya sekedar menawarkan dagangannya. Tak jarang didapatnya tolakan atau bahkan bentakkan dari orang sekitar anjungan losari. namun tak pernah surut niatnya untuk terus menjajakan dagangan.

Saat itu ketika sang mentari mulai bersembunyi dibalik lautan pantai Losari. Saat itu lah awal kami berjumpa, ketika seorang anak kecil datang menawarkan dagangannya. tak ada yang begitu menarikk dari dagangannya, tapi tak tau mengapa, ada semacam daya tarik sendiri samapi aku mau untuk bertanya kepadanya.

"nama nya sapa dek?" tanya ku.
"ani, kak" dia menjawab
Pertanyaan demi pertanyaan ku lontar kan,
"sekolah g dek?"
"tinggal dimana?"
"mpe jam berp dagangnya??"
"umurnya berapa?"
dengan nada polos dia menjawab dan sedikit merayu agar ku mau membeli dagangan.
"ini kk tanya2 terus, beli meki kodong satu saja....."
kemudian dijawabnya satu persatu pertanyaan ku.


Sudah tidak begitu jelas ku ingat jawaba si Ani, yang pastinya dia masih sekolah katanya, sekolah SD gitu jawabnya. tinggal g jauh dari anjungan pantai losari, dagang mulai bis pulang sekolah sampe jam 10 malam, tapi katanya dengan polos kalau sabtu dagangnya nambah satu jam dari biasanya.

hmmmm.... miris rasanya mendengar ceritanya, umurnya yang belumlah dewasa tapi kehidupan memaksanya untuk berpikir layaknya orang dewasa, perjuangan hidupnya tidaklah serupa anak anak seusia. Tapi itu lah Ani, cuma dengan senyum dan sedikit gaya narsisnya ketika ku arahkan kamera ku kepadanya. Pengen bergaya kayak model gitu katanya ^^


 Sikapnya yang ramah dan tak ada rasa canggung buat ku lebih cepat akrab dengannya. Dialah Ani sahabat kecil ku di anjungan pantai losari. Sahabat kecil yang mengajarkan ku beberapa pelajaran kehidupan, sahabat kecil yang mengajarkan ku bahawa sesungguhnya hidup tidak semudah kelihatannya. sahabat kecil yang mengajarkan ku bahwa kesulitan hidup bukan lah penghalang kita untuk selalu tersenyum  :)
 

Banyak terima kasih ku untuk mu sahabat kecil ku atas pelajaran hidupmu....
Banyak rindu ku untuk mu sahabat kecil ku...
Teruntuk mu....
~ A.N.I ~




Aku dan ilalang

Hilir angin menghembus tubuh ku...Di suatu sore yang begitu tenang. Tidak seperti waktu sore yang biasanya, saat itu aku yang cuma bisa terdiam di tengah padang ilalang, merasakan betapa riuhnya gerakan ilalang yang tertiup oleh angin.

Angin sore yang betul betul membuat tubuh ku kaku disatu tempat seolah aku beradaptasi dengan ilalang yang ada disekitarku yang tetap ditempatnya. Sesekali aku bergerak mengikuti gerakan ilalang. Seperti aku sudah berada di dunia ilalang yang lapang tapi cuma ada satu objek yang monoton.

langit sore yang memberikan kesan lebih dramatis kepada ilalang yang sebenarnya cuma memiliki satu warna saja. Ilalang yang sebenarnya biasa saja, tapi saat itu berubah jadi kuning keemasan biasan dari warna langit sore itu. Indah dan begitu menenangkan.

uuufffh betapa nyaman nya suasana sore itu...cuma ada aku dan ilalang saja. tapi entah mengapa ada rasa gundah bercampur cemas menyelimuti hati ku.

aku yang mulai bisa beradaptasi dengan keriuhan ilalang di padang itu, mulai membuka sebuah cerita tentang kisah ku, tentang kegundahan hati ku, seolah aku merasa  ilalang bisa mengerti kecemasan yang ada dalam relung jiwa ku. kecemasan tentang sesorang yang sedang berjuang dengan hidupnya. kecemasan tentang penantian yang berujung dengan perjumpaan.

aku yang saat itu mulai bertindak seperti ilalang. yang cuma ingin tetap ditempat ku menanti sepotong berita yang terhempas angin sampai pada padang dimana tempat ku berdiri. sebuah berita yang memberi ku warna layaknya bias senja yang menerpa padang ilalang di sore itu. menanti sebuah berita yang bisa membuat ku tenang seperti keadaan padang ilalang sore itu.

Ketika Kehidupan Terlalu Sulit untuk Ditebak

Ditengah terik mentari di siang itu q mencari sebenarnya apa arti kehidupan ini. Kehidupan yang sebenarnya tidak begitu aku inginkan, hidup dengan segala keterbatasan. Yah... harus nya q bisa seperti anak seumuran ku yang ketika siang hari, q yang kecapean sehabis pulang sekolah yang bisa duduk atau sekedar istirahat siang di suatu tempat yang dinamakan rumah. 

Q cuma seorang anak kecil yang sebenarnya terlalu miris untuk merasakan kerasnya arus kehidupan. q yang hanya bisa berdiri di antara keriuhan kota menunggu belas kasihan setiap orang yang melintasi ku, bukan untuk apa-apa tapi untuk sekedar bantuan kecil untuk q tetap bisa bertahan menjalani hidup ku.


tak jarang Q jadi sesosok yang terlupakan, mereka tak peduli bahwasanya q tuh ada diantara mereka. Membuat kehidupan ku menjadi lebih susah untuk ditebak. Apakah q masih bisa hidup esok ataukah q akan tertinggal dikehidupan ini tanpa mampu untuk bermimpi tentang hari esok ?